Bukit Merese: Destinasi Alam di Lombok yang Ramah Anak

Monday, November 27, 2017



Haloo… Disini ada nggak sih ibu-ibu yang hobinya nge-follow akun selebgram? Kalau saya, sengaja nggak mau follow akun-akun kayak gitu. Simply, takut nggak kuat iman...hahaha. Sebagai gantinya, saya mengikuti akun anak muda Indonesia yang hobinya jalan-jalan. Eh.. ternyata sama aja racunnya! Bikin ngiri. Sungguh kesalahan yang fatal! :|

Biarpun jealous, tapi saya masih mikir ribuan kali kalau mau ke destinasi yang didatengin sama para insta traveller ituh! Pasalnya, mereka suka dateng ke tempat-tempat yang (keliatannya) terpencil. Sebagai ibu yang (belajar) bijak, kenyamanan dan keselamatan anak tetep prioritas, ya kan!

Nah, baru-baru ini, saya dan keluarga abis jalan-jalan ke tempat wisata baru, yang lagi digandrungi wisatawan. Namanya Bukit Merese/Bukit Meresek/Bukit Merisik. Relatif belum terkenal. Tetangga saya aja yang orang Lombok asli malah belum tau. Kayaknya tempatnya lebih famous dikalangan Instagrammer dan generasi muda Lombok….haha! 


Ternyata tempatnya cukup ramah anak loh. Surga banget bagi mereka yang suka wisata alam, tapi masih maju mundur dan banyak mikir. Pergi..nggak..pergi..nggak (kayak saya!). Secara kita pergi sama anak ya, buk! Banyak pertimbangan.

Bukit Merese yang Ramah Anak

Bukit ini nggak menawarkan fasilitas apapun. Toilet nggak ada. Warung untuk sekedar beli minum pun nggak keliatan. Lantas, kenapa saya bisa bilang kalau bukit ini ramah anak?

Begini… Dulu, sebelum punya anak, saya termasuk hobi jalan-jalan. Mulai dari ke curug (air terjun), ke gunung, ke pantai dll. Beberapa tempat terindah yang pernah saya liat di Indonesia, adanya di atas gunung atau di pantai yang akses kesananya susah. Beringas lah alam Indonesia ini (tapi bikin nagih!).

Makanya, waktu ke Bukit Merese ini, saya surprise!

Saya hampir nggak percaya kalau pemandangan seindah ini, bisa dicapai cuma dengan modal trekking 5-10 menit! Gampang ini mah, sambil gendong anak juga bisa! (Tapi tetep ya bu, kudu waspada. Namanya juga main di alam bebas).

Huge Natural Playground. All for Himself :)

Di atas bukit, ada hamparan rumput hijau yang luaaaas. Rumputnya pendek- pendek dan rapih. Enak deh buat guling-guling.  Kalau sore-sore, penduduk lokal sering ngembalain ternaknya kesini. Sounds like New Zealand? Kata orang sih gitu! Tapi saya sih nggak bisa mastiin kebenarannya, karena belum pernah ke Selandia Baru. Kita anggep aja bener ya! Haha.

Sapi paling beruntung sedunia. Tiap hari makannya di atas bukit sambil liat view yang cantik.

Dari ketinggian, kita juga bisa lihat pantai. Nggak cuma satu atau dua, tapi EMPAT sekaligus. Lautnya berwarna biru kehijauan dan jernih, jadi batu karangnya keliatan jelas. Ombaknya sendiri cukup tenang karena diapit oleh tanjung yang berbukit-bukit.

Selain itu. di salah satu pantainya ada goa. Kalau mau turun ke pantainya juga bisa loh. Jalannya nggak terlalu curam. Pantainya sendiri kosong melompong. Pas kami kesana, nggak ada orang sama sekali (Hari Senin).

Bayangin deh pergi kesini sama keluarga. Anak bisa main pasir yang bersih dan halus sepuasnya, tanpa kita harus mikir beresin rumah setelahnya… haha. Kita tinggal duduk santai sambil dengerin ombak. Serasa lagi di surga kecil milik sendiriiiii. Gratis pulak!

Kita bisa lihat pemandangan ini dari atas bukit Merese :)

Menuju Bukit Meresek

Saya mengandalkan aplikasi Google Maps untuk mencapai kesini (ada sinyal kok! tapi tergantung provider..haha). Awalnya kami lewat jalan besar, lalu tiba-tiba diarahin untuk belok ke jalan kecil, cuma muat satu mobil. Itu pun bukan jalan aspal. Sebelum belok, kami memang liat ada papan lusuh dengan tulisan “Bukit Meresek, sunrise/sunset view”. Tapi masih nggak keliatan naik bukitnya dari mana.

Kami tetep ikutin jalan sambil ngebatin, jangan-jangan nyasar.. ini kalo salah, puter baliknya gimana? Haha.

Di ujung jalan kecil, tiba-tiba ada rumah kayu sederhana milik penduduk lokal. Setelah rumah itu, jalan buntu. Nah loh! Suami pun berniat mau parkirin mobil dulu, tapi nggak tau mau parkir dimana. Tiba-tiba ada dua orang ibu-ibu dan satu anak kecil yang nyuruh saya parkir mobil di depan rumahnya aja. Selamet, pikir saya.

Ternyata, ibu ini dipercaya untuk mengurus parkir di Bukit Merese. Kami pun dikasih karcis. Tertera tulisan 10ribu Rupiah di karcisnya. Itu udah termasuk biaya naik ke Bukit Merese untuk satu keluarga.

Saya langsung nanya ke mereka, kalau mau ke Bukit Merese naiknya dari mana bu? Mereka pun nunjuk jalan nanjak yang tepat berada di belakang rumahnya. Oalah, ini toh bukitnya. Pantes jalanan buntu, langsung ada bukit rupanya.

Dari tadi, dua ibu ini kebanyakan interaksi pakai bahasa tubuh sama saya. Belakangan saya tau kalau Bahasa Indonesia mereka minim banget. Pas pulang, saya sempet nanya ke ibu ini. “Bu, bukit ini sudah ada yang mengelola belum?” Dijawabnya “nggak apa-apa” sambil senyum-senyum..hahaha. Cute banget deh si Ibu. Pantes aja yang dari tadi semangat ngajak saya ngobrol cuma si anak kecil, mungkin karena dia biasa ngobrol pakai Bahasa Indonesia di sekolah.


Tips ke Bukit Merese

  1. Bukit Merese terletak di bagian Selatan pulau Lombok. Masih satu kawasan dengan Pantai Kuta Mandalika, Tanjung Aan dan Pantai Seger. Kalau mau bikin itinerary, tempa-tempat ini bisa dikunjungi di hari yang sama. Jadi nggak bolak-balik.
  2. Untuk menuju bukit ini, nggak ada transportasi umum. Jadi silakan sewa mobil/motor/ikut tour.
  3. Dari Kota Mataram, bukit ini masih jauh. Sekitar 1,5 jam. Sedangkan dari Senggigi jarak tempuhnya 2 jam lebih. Paling dekat sih dari Bandara International Lombok (Praya), cuma 45 menit. Bisa jadi pertimbangan nih kalau mau pilih lokasi hotel nanti. Di sekitar Kuta Mandalika juga ada penginapan, Tapi kebanyakan berupa guest house / bed and breakfast. Hotel besarnya cuma Novotel aja.
  4. Di bukit Merese nggak ada warung/penjual makanan. Sebaiknya siapkan makanan dan minuman sebelum kesini. Sepanjang yang saya ingat, minimarket/restoran terakhir adanya di sekitar Kuta Mandalika.
  5. Selain dari rumah Ibu-Ibu yang nggak bisa Bahasa Indonesia itu, ternyata kita bisa nanjak dari jalur pendakian yang lain. Dari atas bukit, baru keliatan sama saya kalau ada jalan lain yang nembus ke Tanjung Aan. Banyak orang yang nanjak dari jalur ini.
  6. Bukit Merese paling enak dinikmati saat sunrise/sunset. Dijamin nggak mau pulang… hahaha.
  7. Bukit ini masih bersih banget. Yuk, jaga lingkungan dan kebersihannya. Jangan lupa bawa sampah pribadi sebelum pulang :)



***

Sekian ulasan dari saya. Yuk ke Bukit Merese! Btw, ada nggak sih tempat wisata alam lain yang gampang dicapai sekalipun bawa anak, moms? Kasih bocoran dooong!





You Might Also Like

0 comments

MY SCIENCE EDUCATION WEBSITE

A Member of

A Member of

Komunitas