Menjadi Ibu Profesional, Kebanggan Keluarga - Nice Homework 2 - Institut Ibu Profesional

Friday, February 03, 2017



Tulisan ini dibuat dalam rangka Nice Homework 2 Kelas Matrikulasi Institut Ibu Profesional

Dulu sewaktu masih menjadi pekerja kantoran, mengukur profesionalisme semasa bekerja rasanya mudah sekali. Semua sudah ada indikatornya, tentu saja disiapkan oleh perusahaan. Setiap 6 bulan sekali, performance saya diukur oleh atasan dan oleh diri saya sendiri yang disebut dengan self appraisal.

Lain dulu, lain sekarang. Sejak menjadi ibu, saya belum pernah mengukur tingkat profesionalisme saya secara detail. Selama ini, saya hanya mengukur profesionalitas sebagai individu, istri dan ibu melalui kacamata sendiri, berdasarkan hal-hal yang menurut saya baik, tanpa bertanya ke klien saya, yaitu suami dan anak. Rumah berantakan? Saya langsung merasa gagal. Padahal menurut suami, bukan itu indikatornya.

Dari kelas matrikulasi, saya belajar bahwa pada akhirnya, keluarga lah yang berhak menilai profesionalitas saya. Apakah mereka sudah bangga dengan peran saya sebagai istri dan ibu? Untuk mengetahuinya, tentu saja saya harus bertanya langsung kepada mereka. Istri/ibu seperti apa yang membuat mereka bahagia? Hal ini kemudian menjadi rujukan untuk membuat checklist indikator profesionalisme saya. Sesuai dengan tugas yang diberikan oleh IIP, indikator tersebut harus spesifik, terukur, bisa dicapai, realistik dan ada batas waktunya.

Setelah ngobrol serius tapi santai bersama suami, akhirnya terjawab hal-hal apa saja yang diharapkannya dari saya. Ternyata jawabannya sesuai dengan tebakan saya, tapi versi lebih simpleSaya sampai bertanya berkali-kali, yakin rumah rapih nggak dijadiin indikator? Yakin saya nggak perlu upgrade penampilan ketika dirumah? Dan pertanyaan lainnya. Semua dijawab "nggak". Padahal saya sendiri merasa perlu upgrade penampilan karena sering keliatan kucel.

Jawaban suami langsung saya masukkan ke dalam checklist. Setelah itu kami berdiskusi kembali tentang indikator profesionalisme sebagai ibu. Karena Kautsar masih terlalu kecil, maka indikatornya saya buat bersama suami berdasarkan apa yang kautsar butuhkan saat ini. Kalau Kautsar sudah lebih besar, tentu saja checklist nya akan saya update, berdasarkan jawaban Kautsar sendiri :)

Berikut adalah checklist yang saya buat. Semoga saya bisa konsisten menjalankannya.
Silakan di klik untuk memperbesar.


PS: setelah di wawancara, suami justru meminta saya untuk menulis balik indikator apa saja yang dapat menjadikannya suami profesional dimata istri anak. I highly appreciate that :)

You Might Also Like

0 comments

MY SCIENCE EDUCATION WEBSITE

A Member of

A Member of

Komunitas